1. Doa Saat Melihat Hilal (Bulan Sabit) Awal Ramadan

 Ketika melihat hilal yang menandai masuknya bulan Ramadan (atau bulan Hijriah lainnya), Rasulullah ﷺ mengajarkan kita untuk membaca doa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بالْيُمْن وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allahumma ahillahu 'alaina bil yumni wal iman, was salamati wal islam, Rabbi wa Rabbukallah.

"Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa berkah dan iman, serta keselamatan dan Islam. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah." (HR. At-Tirmidzi no. 3451)


2. Doa Saat Berbuka Puasa (Iftar)

 Doa ini dibaca setelah berbuka puasa (setelah minum atau makan kurma pertama) sebagai bentuk syukur. Doa yang paling shahih (kuat riwayatnya) adalah:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah.

"Telah hilang rasa dahaga, dan urat-urat telah basah, serta pahala telah ditetapkan, insya Allah."

(HR. Abu Dawud no. 2357)

Ada doa lain yang sangat populer di Indonesia, yaitu:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa 'ala rizqika afthortu.

Doa tersebut juga diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2358) namun dari jalur Mu'adz bin Zuhrah, namun karena Mu'adz merupakan seorang Tabi'in, sehingga status hadisnya *mursal* (lemah menurut sebagian ulama). Apa itu Mursal? Hadis Mursal adalah hadis yang diriwayatkan oleh seorang Tabi’in (generasi setelah sahabat) yang langsung menyandarkan ucapan atau perbuatan tersebut kepada Nabi ﷺ, tanpa menyebutkan siapa Sahabat yang memberitahukannya. Oleh kaena itu, karena ada mata rantai (Sahabat) yang terputus dalam sanadnya, sebagian besar ulama hadis mengkategorikan hadis Mursal sebagai bagian dari hadis Dhaif (lemah).Maka dari itu, soa *Dzahabazh zhoma'u* memiliki riwayat yang lebih kuat.


3. Doa Memohon Malam Lailatul Qadar

Doa ini adalah doa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ kepada Aisyah ra. untuk dibaca jika menjumpai malam Lailatul Qadar.

 اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni.

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai ampunan, maka ampunilah aku."

 Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mendapati malam Lailatul Qadar, doa apa yang harus aku ucapkan?' Beliau menjawab, 'Ucapkanlah: [doa di atas].'" (HR. At-Tirmidzi no. 3513, Ibnu Majah no. 3850)

 Penting untuk diingat bahwa seluruh waktu puasa (dari Subuh hingga Maghrib) adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Kita tidak terikat pada satu doa khusus, melainkan dianjurkan memperbanyak doa untuk kebaikan dunia dan akhirat. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu-waktu di bulan Ramadan, terutama saat sedang berpuasa dan menjelang berbuka, untuk memanjatkan segala hajat dan permohonan ampun kepada Allah SWT.

Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi." (HR. At-Tirmidzi no. 2526, Ibnu Majah no. 1752. Dinilai Hasan).

Wallahu A'lam Bisshowab